Batu akik yang konon harganya mahal tersebut, ternyata batu tersebut telah diketemukan oleh seorang nenek yang tinggal di Jawa Tengah. Nenek tersebut tinggal di lereng gunung Merapi. Mungkin kalau ditelusuri; masih ada hubungan darah dengan mbah Marijan dari canggahnya, warengnya, udeng-udegnya atau mungkin gantung siwurnya Mbah Marijan.
Ketika gunung merapi meletus pertama kali, “mbuh tahun piro” mungkin tahun 1006 katanya.
Ketika itu ada sorang nenek-nenek yang sudah renta namanya mbah Mariyem, namun kondisinya masih sangat sehat. Naik, turun gunung sudah biasa dilakukan setiap hari hanya untuk mencari kayu bakar. dan buah-buahan. Pada saat gunung Merapi meletus pertama kali tersebut, mbah Mariyem luput dari serangan wedus gembel karena saat itu mbah Mariyempun lagi nuntun wedus; sehingga wedus gembelnya agak segan dengan wedus yang di gembala sama mbah Mariyem.
Singkat cerita, seselesainya gunung Merapi itu meletus; keesokan harinya cuaca sangatlah cerah tidak seperti biasanya. Dan kebiasaan mbah Mariyem juga tidak berubah;