Rabu, 04 Maret 2015

30 Persen Pengiriman Paket Didominasi Batu Akik


 
 
 
 
 
 
Rate This

image
LUBUKLINGGAU – Paket pengiriman batu akik via kantor pos cabang Lubuklinggau hampir 30 persen mendominasi sejak empat bulan terakhir. Dari pengiriman paket tersebut hampir terjadi setiap hari dan sebagian besar diantaranya pengiriman tujuan Jakarta, Bandung, Aceh, sekitar pulau Jawa dan Kalimantan. 
Kepala Bagian Operasional Kantor Pos cabang Lubuklinggau, Rosik, mengaku pengiriman paket batu akik yang dikirim keluar Lubuklinggau rata-rata berupa bentuk batu bongkahan alias belum jadi. Terutama bongkahan batu akik jenis teratai dan tawon yang memang kualitas jenis batunya sudah tersohor hingga ke luar negeri.

“Jadi pengiriman paket via kantor pos banyak didominasi hampir 30 persen batu akik berupa bongkahan atau yang belum jadi,” ungkap Rosik ketika dibincangi diruang kerjanya Rabu (21/1).
Dijelaskannya, rata-rata perhari pengiriman bongkahan batu akik yang belum jadi dikirim via paket kantor pos dengan berat bervariasi antara 2 kg sampai 5 kg. Dimana proses pengiriman harganya disesuaikan dengan tujuan dan timbangan, jika beratnya satu kilo menggunakan kilat khusus sedangkan untuk diatas satu kilo via paket yang mana pengiriman paket sampai ketujuan antara 3-4 hari.
“Memang batu dari Muratara yang merupakan tetangga kita (Lubuklinggau) sekarang lagi naik daun seperti tawon dan teratai teratai. Sehingga pengiriman paket batu akik mendominasi via kantor pos,” jelasnya. 
Selain itu, bumingnya batu akik juga membuat sejumlah kolektor batu akik diwilayah Lubuklinggau dan sekitarnya memburu batu akik tak hanya diwilayah Sumsel, tapi hingga ke pulau Jawa, Aceh dan Ambon. Dan mereka memanfaatkan proses pengiriman batu akik yang diburu dikirim via paket pos.
“Adapula pengiriman paket yang masuk kesini berupa batu akik yang sudah jadi seperti diantaranya dari Aceh, Maluku dan sekitar pulau Jawa,” ujarnya.    
Salah seorang warga Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Fran Kurniawan yang ditemui koran ini dikantor pos cabang Lubuklinggau mengaku dirinya termasuk salah satu kolektor batu akik diwilayah Lubuklinggau. Dan sering memanfaatkan fasilitas pengiriman paket batu akik via paket kantor pos.
“Kita sering tukar menukar informasi soal batu akik via media sosial. Nah kalau cocok, kirim via paket kantor pos,” katanya.
Sementara itu  dilapangan eks kompi, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I digelar pameran sekaligus lomba batu akik. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara festival budaya Lubuklinggau yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lubuklinggau.
Ketua KNPI Lubuklinggau, Ferry FY menjelaskan kontes batu akik yang digelar pihaknya diikuti sejumlah peserta dari wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) bahkan dari luar kota yakni Jambi, Lampung, Bengkulu dan Padang. Sedangkan dari daerah sekitar Sumsel yakni dari Baturaja, termasuk Lubuklinggau, Kabupaten Mura dan Kabupaten Muratara.
“Kegiatan ini nantinya kedepan akan dibuat suatu kegiatan yang lebih meriah dan besar. Sekaligus dimaksudkan untuk mendukung visit Lubuklinggau 2015,” bebernya.
Sedangkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lubuklinggau, Rodi Wijaya menjelaskang memang kegiatan pameran sekaligus kontes batu akik dimaksudkan untuk mengundang pengunjung khususnya lokal dan regional. Dan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau mendukung penuh kegiatan tersebut.
“Potensi batu akik di Lubuklinggau, Mura dan Muratara mampu bersaing ditingkat lokal, regional maupun Nasional. Pemkot sudah berupaya membawa batu akik ini untuk tampil dikenalkan. Sehingga citranya dikenal,” ungkapnya.
Dia juga berharap, tidak hanya batu akik tawon jenis teratai yang dikenal masyarakat umum. Tapi juga diharapkan batu-batu lainnya asli bumi Silampari dapat terekspose.
“Harapan kami tidak batu akik teratai saja, akan tampil batu-batu lain yang belum terekpose dan kelasnya tidak kalah bersaing,” pungkasnya.(sumeks)

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar